The Sims 4

Screenshot by Hiu Tukang Coret: The Sims 4

Sesuatu yang menarik perhatianku

Five Nights at Freddys Ultimate Custom Night

Screenshot by Hiu Tukang Coret: Five Nights at Freddy's Ultimate Custom Night

Juga Psikologi, tentu saja, karena aku memiliki pengetahuan dan pendidikan di bidang itu

Wednesday 28 August 2019

Food for Thought



Sebelumnya, aku mau tanya. Kalian sering, gak, pas lagi samperin tempat buat makan atau cuma sekedar nongkrong/nongki-nongki, dan memperhatikan meja yang baru saja ditinggalkan pengunjungnya? Maksudku 'baru saja', ya, memang 'barusan orangnya pergi' dan meja itu belum disentuh waiter atau pelayannya untuk dibersihkan?

Ngelihat, gak, biasanya kondisinya gimana? Izinkan aku membayangkannya seperti ini: Piring kotor (yang kadang masih banyak makanan di atasnya) dan gelas dingin yang masih ada isinya--bahkan setengah penuh--berserakan memenuhi seantero meja itu dan permukaan mejanya penuh dengan sesuatu yang basah karena embun atau tumpahan yang menetes dari gelas itu, belum lagi tisu bekas yang--kalau tidak berserakan gak karuan di atas meja--tertumpuk memenuhi piring kotor itu?

Kalau kutanya, kalian mau gak duduk dan makan disitu? Gak usah dijawab, kita tahu jawabannya. Kalian pasti minggat atau setidaknya cari meja yang masih kosong. Mungkin kalian menemukan meja yang kosong, tapi ternyata masih ada bekas-bekas tumpahan dari pengunjung sebelumnya yang menempel di mejanya. Atau lebih parah lagi, sudahlah tempat makan itu penuh, meja yang tersedia hanya meja yang penuh piring dan gelas kotor (dan tumpahannya yang membasahi meja) itu, dan mau gak mau kalian harus duduk disitu. Jijik banget, kan, ya? Bisa jadi itu malah menurunkan selera makan kalian. Kira-kira, kalian udah bisa menebak kemana arah tulisan ini? Ya, tentu saja, arah tulisan ini dari kiri ke kanan lalu lihat baris kebawahnya, lalu ulangi lagi. Maksudnya, kemana topik dari tulisan ini?

Kalau belum, biar aku perjelas lagi, tanpa bermaksud menggurui, tentu saja. Kalian pernah berpikir apa yang mungkin dipikirkan oleh waiter atau orang yang biasa membersihkan meja bekas tempat kalian makan? Kalau kalian pikir, "Oh, itu, kan, pekerjaan mereka. Ya, jadi mereka yang urusin." Maaf, ya, kalau aku bilang begini: "Kalian pemalas... dan sangat mungkin sekali egois."

Aku masih percaya, kok, masih ada orang baik diantara kita, yang masih mau memikirkan orang lain tak peduli seberapa rendahnya pekerjaan orang lain itu. Untuk itu aku menulis ini, untuk mengajak dan mengingatkan kita semua.

Yang ingin kukatakan adalah, khususnya ketika kita makan di tempat umum, gak peduli dimanapun itu (dari level warteg sampai resto mevvah sekali), kita menjaga perilaku kita pada waiter tersebut. Misalnya, dengan mengatakan terima kasih--dengan ramah, tentunya--pada waiter yang mau susah-susah mengantarkan makanan pesanan kita ke meja kita (yang sebenarnya, kalau mungkin, kita bisa ambil sendiri seperti layaknya makan di restoran cepat saji).

Tambah lagi, perihal meja berantakan yang penuh piring dan gelas kotor itu. Itu bisa dicegah, kok. Berhubung itu bekas makan dan minum kita, mestinya kita gak ngerasa jijik, kan, buat beresin semua itu? Jadi, mestinya bisa dong, buat ngelakuin semua itu demi mempermudah dan--secara tidak langsung--menghormati mereka yang (kata sebagian orang) berprofesi 'rendahan' sebagai waiter itu?

Ini sedikit berhubungan dengan psikologi, pernah gak mencuci piring dan gelas bekas makan sendiri? Harusnya, mau, kan? Gimana kalau kita gak cuma mencuci bekas kita sendiri, tapi sekaligus mencuci bekas dari seluruh penghuni rumah atau kosan kita? Belum lagi, kita melihat piring-piring dan gelas kotor itu menumpuk gak karuan di wastafel? Beuh, makin males jadinya buat bersihin. Sebenarnya, berdasarkan pengalaman pribadi, rasa malas itu akan menghilang ketika kita merapikan terlebih dulu tumpukan yang ada di wastafel itu. Mungkin tidak secara instan, tapi coba tinggalkan wastafel yang sudah dirapikan itu selama beberapa saat, lalu kembali lagi? Ada kemungkinan feeling kita akan berubah melihatnya dan lebih niat untuk mencuci semuanya. "Kan, ada pembantu, mereka aja yang bersihin." Ya, kalau kalian cukup tajir untuk punya asisten rumah tangga, kalau enggak? Mau nunggu sampai kapan sampai piring dan gelas itu bersih? Lagipula akan ada masanya mereka para ART tidak bisa membantu kita dengan pekerjaan remeh itu--karena sakit, misalnya. Tapi bukan ART-nya yang mau kuomongin.

Membereskan tempat kita makan sebenarnya sangat mudah sekali, tapi mengapa seringkali kita tidak mau? Dalam Sosiologi dan Psikologi (khususnya Psikologi Sosial), ini disebut konformitas (dan masih ada satu istilah lagi tapi aku lupa persisnya apa, jadi kita pakai istilah konformitas dulu). Konformitas adalah pengaruh sosial dimana seseorang mengubah tindakannya mengikuti norma (tertulis maupun tidak tertulis) yang berlaku di masyarakat (baik maupun buruknya). Apa kalian melihat hubungannya dengan topik piring dan gelas berantakan? Belum?

Begini, manusia--sadar tidak sadar--akan memiliki kecenderungan untuk mengikuti pola sesamanya meskipun ia bukan dari bagian kelompok itu. 'Pola' Itu bisa berarti apapun: tindakan, logat bicara, cara berpikir, atau apapun. Hubungannya dengan piring dan gelas berantakan ini adalah sebagian besar dari kita sudah terbiasa membiarkan piring dan gelas bekas makan kita berserakan di tempat umum. Darimana kita belajar hal begitu? Dari orang lain sebelum kita, yang melakukan hal yang sama. Kita akan berpikir, "Oh, mereka melakukan hal begitu gak apa-apa, kok." dan berakhir meniru perilaku tersebut. Kita juga seringkali gak menyadari bahwa akan ada orang yang meniru perilaku kita. Lama-lama, hal yang sifatnya masih konformitas itu, menjadi kebiasaan, dan akhirnya hampir seperti budaya, atau malah sudah menjadi budaya yang mengakar kuat.

Masih berkaitan dengan piring dan gelas itu. Bicara soal budaya, aku pernah mendengar dari sekian banyak budaya yang ada, ada satu budaya yang mengatakan bahwa orang yang menghabiskan seluruh makanan di atas piringnya akan dianggap orang yang serakah atau rakus. Aku tidak tahu budaya mana yang seperti itu dan aku bukan tipe orang yang menyukai tradisi (apalagi tradisi yang buruk kayak menyisakan makanan dalam jumlah besar di atas piring) tapi kita bisa menyaksikan hal itu hampir dimanapun di negara kita. Bisa tidak kita menghabiskan apa yang kita pesan di rumah makan atau restoran tersebut? Kalau kita termasuk orang yang beragama, tentu saja kita tahu membuang-buang makanan dan minuman itu gak baik. Bahkan kalaupun salah satu dari kita ada yang atheis sekalipun, mungkin akan tahu bahwa hal itu tidak baik.

Nah, jika kita bisa menghabiskan makanan dan minuman kita, itu juga mempermudah para waiter itu mengerjakan tugasnya. Tapi itu saja belum cukup. Tidak hanya menghabiskan, tapi kita juga membantu menyusun atau menumpuk tempat bekas kita makan dan minum ke satu bagian meja--idealnya, di tengah meja--secara rapi dan mengelap embun yang menetes ke permukaan meja bekas kita makan (misalnya, dengan tisu serbet yang disediakan tempat makan itu) dan membuang tisu bekas itu sendiri (bukan waiter yang melakukannya) ke tempat sampah yang tersedia. Waiter akan merasa dihormati karena tindakan yang sebenarnya sepele itu, aku yakin.

Intinya adalah, kita harus bisa menghentikan hal buruk yang sudah menjadi kebiasaan ini--bekas makan dan minum yang gak hanya tersisa banyak tapi juga berserakan--Bagaimana caranya? Bisa dimulai dari diri kita sendiri. Jika penjelasanku dapat dipahami dan kalian sepemahaman denganku, aku punya keyakinan tradisi buruk ini bisa dihentikan. Tidak sekaligus, memang, tapi bertahap. Kalian dengar sendiri, kan, pepatah begini, "Roma tidak dibangun dalam sehari." Segala sesuatunya ada tahap, jika kita konsisten untuk melakukannya, akan ada orang yang akan meniru perilaku positif kita dan bukannya tidak mungkin akan muncul konformitas baru yang positif dan nantinya menjadi kebiasaan dan akhirnya budaya positif yang mengakar (seperti halnya budaya makan bersisa dan berantakan ini juga mengakar dalam kebudayaan kita).

Sebagai penutup, aku akan memperlihatkan bagaimana aku sendiri melakukan hal yang kutuliskan diatas. Yaitu tempat bekas aku makan dan minum, tidak peduli dimana aku makan, aku sendiri yang merapikannya ke tengah meja untuk memudahkan dan mempercepat kerja waiter yang membereskannya. Ini bukan promosi, lho, ya.


Gambar diatas adalah contoh "Budaya Tumpuk Tengah" yang kulakukan ketika aku selesai makan di sebuah restoran khas Jepang beberapa hari lalu. Persisnya, di Ichiban Sushi yang terletak di Mall Living World Pekanbaru, di lantai dasar. Aku sempat menumpahkan sedikit kecap asin ke mejanya, dan aku segera membersihkannya dengan tisu yang tersedia (namun tidak sampai boros tisu, seperlunya saja, yang dalam kasus kecap ini, hanya perlu sehelai tisu), dan aku membuangnya sendiri ke tempat sampah yang tersedia setelah membayar ke kasir (berhubung tempat sampahnya di dekat kasir).


Gambar terakhir di atas, adalah ketika aku mengunjungi cafe yang tersedia di rumah sakit, persisnya Eka Hospital Pekanbaru. Mungkin masih agak berantakan, tapi setidaknya waiter gak perlu membersihkan mejanya dan hanya perlu fokus ke tumpukan piring dan gelas kotor yang ada di tengah meja. Hey, kubilang perubahan itu perlu tahap, kan, hehe?

Gak peduli dimanapun aku makan, aku akan selalu menghabiskan seluruh makanan dan minuman yang disajikan, dan menerapkan "Budaya Tumpuk Tengah" ini. Tidak hanya menumpuknya di tengah meja, juga mengelap embun atau apapun yang membasahi permukaan meja ketika sedang makan, dengan tisu yang disediakan dan membuangnya sendiri ke tong sampah yang disediakan.

Mudah-mudahan, artikel ini bisa memberikan manfaat bagi kita semua. Terakhir satu lagi, Perubahan seringkali diawali dari kita sendiri, yang jika dilakukan secara konsisten, nantinya perubahan itu akan ditiru oleh orang lain sebelum akhirnya tersebar dan menjadi kebiasaan orang banyak.

Monday 26 August 2019

Welcoming The Sims 4 "Realm of Magic"


Oke, berhubung tanggal 10 September nanti EA (bersama dengan Maxis) akan merilis Expansion Pack terbaru yaitu "The Sims 4: Realm of Magic". Aku memutuskan untuk melakukan beberapa persiapan. Tapi sebelumnya, ada beberapa hal yang perlu diketahui mengenai Expansion Pack terbaru ini. Kalian bisa mengunjungi The Sims Community, atau untuk mempermudah menunjukkan bagian pentingnya (banyak hal penting yang perlu digaris bawahi, tapi aku memilih yang paling penting diantara yang penting tersebut), aku akan menunjukkan satu atau beberapa poin penting yang menjadi alasan mengapa aku perlu melakukan beberapa persiapan.

Kalian lihat, kan? Jika asumsiku benar, ada hal yang perlu digaris-bawahi bahkan dari satu Q&A itu saja.

  • Seorang Sim (julukan 'manusia' dalam game itu), hanya bisa menjadi satu dari beberapa makhluk (atau, bisa disebut occult) dan tidak bisa sekaligus semuanya atau hanya beberapanya. Pilihan occult yang tersedia (jika termasuk EP "Realm of Magic"): Alien, Vampir, Mermaid, dan Spellcaster/Wizard/Witch.
  • Meskipun bisa membuat karakter baru dengan occult terbaru, aku bukan tipe orang yang dengan mudahnya membuat satu karakter lalu mengabaikannya setelah merasa bosan. Apa maksudnya? Aku sudah memiliki satu karakter vampir (yang dulunya masih manusia biasa). Karakter vampir ini sangat kuat dan aku sudah melekat dengan karakter tersebut dan sangat sulit melupakan karakter bersangkutan.
  • Kenapa karakter vampir itu yang menjadi objeknya? Coba lihat occult lain (Alien dan Mermaid). Tidak seperti vampir, tidak ada cara apapun yang mengizinkan Alien dan Mermaid berubah kembali menjadi manusia biasa--kalaupun bisa, mereka hanya menyamar jadi manusia biasa, sifat asli mereka sebagai Alien atau Mermaid tidak akan menghilang--demi menjadi Spellcaster (kecuali, jika kalian menghitung cheat sebagai jalannya, tapi dimana letak menariknya jika hanya mengandalkan cheat?)
  • Karena menjadi vampir sekaligus penyihir adalah hal yang mustahil, aku dihadapkan dengan dua pilihan: Tetap menjadi Vampir, mempertahankan kekuatannya yang sangat besar itu, tapi tidak bisa mengeksplorasi EP terbaru itu lebih dalam... atau, membuang semua kemampuan kuat itu, dan mengulang lagi dari awal sebagai Spellcaster kelas bawah dan bisa mengeksplorasi kekuatan Spellcaster lebih mendalam. Menjelaskan kembali poin ketiga (di atas), kemampuan vampir bisa dibuang menggunakan "Ultimate Vampire Cure" yang bisa dibuat menggunakan bar jika kalian memiliki bahan yang cukup untuk membuatnya.

Nah, itu poin yang menjadi alasan kenapa aku perlu melakukan persiapan sebelum Expansion Pack tersebut diluncurkan, dan alasan mengapa aku menulis ini. Kurasa aku gak perlu menunjukkan apa yang mungkin akan kita temui di Expansion Pack terbaru nanti, karena sudah ada yang membahasnya di komunitas tersebut.

Kali ini, aku menjelaskan (dan bercerita) bagaimana prosesnya--jika karakter kalian adalah Vampir dan ingin kembali menjadi manusia--untuk membuang semua kemampuan itu dan kembali menjadi manusia normal seutuhnya (sampai Expansion Pack itu tiba dan kalian bisa menjadi Spellcaster setelah melalui tahap-tahapnya).

Tadi aku menyinggung soal "Ultimate Vampire Cure", kan? Itu adalah kuncinya supaya bisa menjadi manusia normal lagi dan karakter kalian mendapatkan Hak Pengangkatan (atau "Right of Ascension") menjadi penyihir atau Spellcaster. Mari kita mulai bagaimana ceritanya/caranya. Semua tips di bawah ini dilakukan tanpa menggunakan cheat sedikitpun (karena, kalau dengan cheat, hanya akan mengurangi keasyikan dari game itu sendiri.)


Seperti yang kalian lihat disini, karakterku masih menjadi vampir. Berhubung ia vampir, dia memiliki beberapa kekuatan yang akan membantunya dalam kehidupan sehari-harinya. Tentu saja, semua itu ada 'tapi'-nya, yaitu dia juga memiliki kelemahan. Seperti yang kita lihat di bawah ini:



Blok bagian kiri adalah kekuatannya--yang sangat berguna sekali, misalnya "Lv. 3 Sun Resistance" (baris ke-2 dari atas, ke-2 dari kanan) yang membuat vampir kita mampu berjalan di siang hari di bawah terik matahari tanpa khawatir akan mati terbakar seperti vampir pada umumnya--dan blok kanan adalah kelemahannya. Meskipun kita bisa memilih kelemahannya sesuka kita (dan diharuskan untuk memilih beberapanya), kelemahan itu tetap akan mengganggu kita dalam kondisi tertentu. Bagiku, kelemahan yang tidak begitu buruk tapi cukup mengganggu (terutama jika kita hidup sebagai artis [dari "Get Famous" Expansion Pack]) adalah "Eternal Sadness." Mungkin kalian bisa lihat bahwa kelemahan itu akan datang di saat kita paling tidak mengharapkannya (seperti di tengah pekerjaan atau lainnya) dan itu sangat mengganggu sekali jika karakterku sedang akting film... tahu-tahu menangis sejadi-jadinya di studio, itu akan menurunkan reputasinya (karena efek "Emotional Meltdown" dari fitur/perks "Get Famous").

Berhubung Spellcaster ini sepertinya tidak memiliki kelemahan yang signifikan (selain mati karena menggunakan sihir terlalu besar), aku tidak keberatan untuk membuang kemampuan vampir karakterku. Nah, apa yang harus dilakukan untuk membuang sifat vampir itu dan kembali menjadi manusia normal? Ya, itu dia, lagi, "Ultimate Vampire Cure". Yuk kita coba untuk membuatnya menggunakan meja bar.



Oh, tampaknya aku kekurangan beberapa bahan, dan jumlahnya gak sedikit. Bahan yang diperlukan untuk membuat minuman itu adalah Garlic (Bawang Putih), Wolfsbane, dan Plasma Fruit (Buah Plasma, yang tekstur dan rasa buahnya persis darah). Masing-masing dari tiga bahan itu diperlukan sedikitnya 10 buah. Karena aku sudah memiliki bawang putih yang cukup, aku hanya perlu mencari sisanya saja. Jika kalian tidak tahu dimana mencari bahan-bahan tersebut, izinkan aku menunjukkannya pada kalian. Semua bahan tersebut biasanya tersedia di tempat asal para vampir itu sendiri. Dimana? Yaitu di Forgotten Hollow. Mari kita mulai dengan mencari Plasma Fruit terlebih dahulu.


Plasma Fruit ini sangat mudah ditemukan di kota gelap tersebut. Dia tumbuh dari pohon dengan nama yang sama ("Plasma Fruit Tree"). Datangi saja rumah siapapun di tempat itu, dan jelajahi tanah di sekitarnya. Untuk pohon yang di gambar ini, bisa ditemukan di belakang rumah Vladislaus Straud IV di wilayah paling ujung utara dari Forgotten Hollow. Sayangnya, saat aku kesana, pohonnya tidak berbuah. Jadi, solusinya, pergi dan kembali lagi setelah beberapa hari-sim (Sim-Day).


Kalau tidak mau, masih ada cara lain, kok. Kalian bisa memesan benih pohon Plasma dari komputer dan menanamnya sendiri di rumah kalian, seperti yang kulakukan disini. Yah, mungkin sedikit lebih lama daripada menunggu pohon yang sudah ada lebih dulu, tapi setidaknya kalian bisa menjamin stok plasma fruit kalian tetap ada ke depannya dan gak perlu bolak-balik jauh-jauh ke Forgotten Hollow.


Mari kita lanjut ke bahan kedua, Wolfsbane. Terlepas dari ini, aku ingin tahu apa hubungan bunga ungu ini dengan serigala, dan kenapa dinamakan begitu. Oke, kembali lagi ke topik utama. Kita mencari wolfsbane, kan? Wolfbane juga dapat ditemukan tumbuh secara liar di Forgotten Hollow, persis di taman di tengah-tengah kota tersebut. Lagi-lagi, wolfbane-nya belum berbunga. Mau tidak mau, harus menunggu lagi (tapi, kalian tidak perlu capek menunggu dan pergi bolak-balik jika kalian menanam bunga itu juga di rumah kalian). Biasanya, wolfsbane akan berbunga dalam 2-3 hari-sim. Kalian tidak perlu menunggu terlalu lama. Lagian, "Realm of Magic" masih lama, kok, sebelum perilisannya.


Bahan terakhir, bawang putih/garlic. Wah, ini senjata ampuh bagi beberapa vampir (kecuali mereka yang memiliki resistansi/ketahanan terhadapnya, seperti karakter vampirku ini). Seperti dua bahan sebelumnya, bawang putih/garlic tumbuh secara liar di sekitar Forgotten Hollow. Pada gambar berikut, kalian cukup datangi rumah Keluarga Vatore, dan periksa halaman belakangnya. Garlic juga bisa kalian temukan di halaman belakang rumah kosong di sebelah rumah Keluarga Vatore.



Atau, kalian juga bisa memesannya melalui komputer.


Berhubung aku sudah memiliki cukup bawang putih, sebenarnya aku tak perlu memetiknya lagi. Tapi, kupetik saja untuk berjaga-jaga dan tidak mubazir (Maxis harus menambahkan menu masakan yang menggunakan garlic/bawang putih di dalamnya).

Kalian sudah mendapatkan semuanya? Masing-masing 10 buah untuk Plasma Fruit, Wolfsbane, dan Bawang Putih? Jika iya....

Now, we are ready!

Kita kembali lagi ke rumah (atau kemanapun yang ada meja bar-nya), dan kita bisa meramu minuman tersebut untuk membuang seluruh kemampuan vampir kita.


PERINGATAN!! Sebelum membuat ramuan ini, disarankan untuk menyimpan progress yang kita buat (di-save, singkatnya), untuk berjaga-jaga jika kita berubah pikiran dan memutuskan untuk tetap menjadi vampir. Tetapi, jika kalian memang siap untuk membuang semua kemampuan vampir kalian, kita lanjut ke tahap terakhir. By the way, Aku menyarankan untuk tetap menjadi vampir sampai Expansion Pack "Realm of Magic" dirilis Maxis pada 10 September mendatang. Tapi, aku masih penasaran gimana jadinya jika kita meramu minuman tersebut dan meminumnya. Jujur saja, aku belum pernah melihat vampir bertransisi secara permanen menjadi manusia biasa. So, let's give it a shot! Enjoy the view!


 

Saturday 24 August 2019

WIP > Finished Product?

Sebagai orang yang punya hobi menggambar (yah, nomor tiga setelah "Gaming-Menulis" [keduanya bersaing menjadi yang teratas] dan Membaca, sih), kadangkala ada sesuatu yang membuatku sedikit down ketika akan menggambar. Apa itu? Baiklah, sebagai jawabannya, aku ingin bertanya balik: "Pernah gak kalian membuat gambar--terutama kalian yang sudah memiliki kemampuan mumpuni--dan kalian mem-posting gambar kalian yang masih dalam proses pengerjaan (aka WIP atau Work In Progress) ke internet/grup gambar/semacamnya dan mendapat respon yang di luar ekspektasi kalian (dalam arti positif, seperti dapat like yang lumayan dari biasanya), tapi begitu kalian mem-posting hasil akhir dari gambar yang sama (yang sudah jadi, yang pengerjaannya memakan waktu berhari-hari, malah), respon/like yang didapatkan tidak begitu banyak malah mungkin bisa dihitung jari? Kecewa, kan? Ayolah, jangan bohong kalau kalian bilang kalian gak kecewa, kalian pasti ada perasaan kecewa meski hanya sedikit.



Perasaan kecewa itu manusiawi, kok, semua orang pasti mengalaminya, tak terkecuali aku sendiri. Nah, aku tahu aku bukan ahlinya di bidang menggambar--masih banyak orang yang kemampuannya diatasku dan mereka kadang mengalami hal yang sama--aku memutuskan untuk melakukan sedikit riset mengapa kadangkala WIP gambar yang kita buat mendapat lebih banyak respon daripada hasil akhirnya yang bisa jadi terlepas dari kualitas gambar itu sendiri:
  1. Waktu Posting
    Buatku, sih--menurut pengalaman pribadi--ini punya pengaruh besar ataupun kecil. Jika ingin mem-posting sesuatu, usahakan cari kapan momen dimana karya kita akan dilihat banyak orang. Karena hal ini, aku selalu melihat jam sebelum memposting sesuatu.

  2. Berapa Umur Targetnya?
    Ini masih berkaitan dengan yang pertama. Siapa audiens yang ingin kita raih? Anak-anak? Orang dewasa? Siapapun itu, kita harus mencari tahu--lagi--kapan momen target audiens terbanyak sedang online. Jika melihat waktu dan targetnya, kita mungkin akan mendapatkan respon terbanyak ketika sedang jam makan siang (karena biasanya orang beristirahat dari pekerjaannya [jika targetnya orang dewasa dan itu masuk hari kerja] dan ingin online sejenak untuk melepas penat). Atau, kita bisa jadi mendapat respon terbanyak ketika sedang jam pulang kerja dan orang ingin beristirahat di malam harinya dengan membuka internet.

  3. Lokasi Targetnya?
    Masih berkaitan dengan dua yang pertama. Berhubung audiens-ku seringkali bukan orang di satu negara yang sama, aku harus menyesuaikan waktu posting dengan waktu yang berlaku di lokasi tersebut. Gak jarang, aku harus membuka time-zone (atau GMT/Greenwich Mean Time) untuk memastikan aku mem-posting gambar buatanku di waktu yang mana orang di negara tersebut akan lebih banyak melihat (dan tentunya, memberi like) karyaku. Jika lokasi targetnya di Amerika Serikat, ya, berarti aku harus memposting gambar buatanku tengah malam karena selisih zona waktu Indonesia dengan AS sekitar 11-12 jam. Malam disini, tengah hari disana. Atau, kalau aku ingin mem-posting gambar supaya mereka bisa menyambut pagi hari (waktu setempat) dengan melihat gambarku, aku harus mem-posting gambarnya--kalau tidak waktu subuh--di pagi hari. Itu juga menyesuaikan waktu (yang sudah kubilang sebelumnya, waktu itu penting) kapan mereka akan membuka ponsel mereka untuk mengakses internet. Habis bangun tidur, atau ketika sedang menyeruput kopi mereka?

  4. Persepsi Awal Target.
    Mungkin agak lepas dengan tiga yang di atas, tapi gak kalah pentingnya. Dari pengalamanku--lagi, dan juga pengakuan orang lain--kadangkala aku melihat sebuah WIP (karya orang lain) yang begitu bagusnya, aku segera memberikannya like. "Wah, ini pasti hasil akhirnya bagus, aku yakin," begitulah yang kupikirkan, mengetahui betapa bagusnya WIP tersebut dan memasang ekspektasi tinggi terhadap hasil akhirnya. Eh, begitu gambarnya selesai, ternyata hasilnya tidak seperti yang kupikirkan, "Ah, hasilnya gitu doang..." akhirnya aku tidak memberikan like. Kalaupun aku memberikan 'like' untuk gambar yang hasil akhirnya gak bagus-bagus amat, lebih karena aku mendukung artist bersangkutan dan aku tahu rasanya mendapatkan sedikit like, bahkan rasanya ketika karyaku gak dilihat sama sekali.

    Solusinya?
    Berdasarkan apa yang kudapatkan dari mereka yang ahli dalam menggambar, kita harus tahu keadaan dari gambar kita sendiri. Misalnya, jika WIP yang kita kerjakan akan memiliki banyak detil hebat (i mean it) yang mungkin akan tertutupi ketika diberikan warna atau efek lainnya, JANGAN TUNJUKKAN WIP-NYA. Itu sangat mempengaruhi persepsi audiens yang kita tuju, mereka dapat dipastikan akan memasang ekspektasi tinggi terhadap hasil akhir gambarnya yang sudah diwarnai dan diberi efek. Tunjukkan hanya ketika sudah jadi saja. Akan tetapi, jika gambar itu tidak memiliki terlalu banyak detil (banyak atau sedikitnya detil hanya kita masing-masing yang tahu selaku pencipta gambar tersebut) dan memberikan warna serta efek tidak akan menghilangkan detilnya terlalu banyak, ya, silahkan posting WIP-nya. Tapi tolong diingat tiga sebab pertama, yaitu waktu, target usia, dan lokasinya.

Mungkin itu saja hasil riset singkat yang bisa kudapatkan. Keempat hal tersebut bukan satu-satunya faktor. Menurut salah satu Hukum Murphy (entah itu hukum legit atau hukum abal-abalan, tapi ada benarnya), menemukan faktor X dalam sebuah masalah adalah sebuah kemustahilan. Ketika kita menemukan solusi sebuah masalah, akan muncul masalah baru lagi, dan seterusnya, dan seterusnya. Faktor X ini gak ada habisnya, tapi setidaknya--mengenai empat faktor diatas--memiliki peran penting dalam mempengaruhi jumlah audiens/view dan like yang mungkin akan kita dapatkan.

Apa hal tersebut juga terjadi pada kalian? Aku masih ingin tahu faktor apa lagi yang mungkin terlibat. Sebagai penutup, aku akan mengirimkan salah satu gambar buatanku (yang mungkin gak bagus-bagus amat, tapi aku senang selama proses pengerjaannya sampai akhir). Ini fan-art dari sebuah game jadul berjudul Rampage Through Time untuk PS1. Hope you'll like it, thank you.


Thursday 22 August 2019

Crash Team Racing: Re-living the Childhood

Buatku, console PS4 itu adalah console khusus remastered game. Kenapa? Kebanyakan game yang kulihat tersedia untuk PS4, adalah versi terbaru atau remastered dari game jadul--yang dulunya tampilan dan sistemnya sederhana sekali--menjadi lebih mendetil. Coba lihat apa saja game jadul yang di-remastered untuk PS4? Kurasa cukup banyak, tapi, aku ingin berfokus pada game yang dulunya menjadi kesukaanku sewaktu masih bocah.

Crash Team Racing, Activision yang sudah membeli franchise Crash Bandicoot dari Naughty Dog (mohon koreksi jika aku salah), memutuskan untuk meng-upgrade game balap go-kart tersebut menjadi lebih kekinian. Tentu saja, mereka mengubah namanya menjadi Crash Team Racing: Nitro-Fueled.


Ketika pertama kali melihat opening screennya, aku merasa ditarik kembali ke masa lalu. "Ini luar biasa, betapa jauhnya perjalanan video game untuk bisa mencapai grafik yang seperti ini." Yang lebih hebatnya, game ini juga memasukkan tidak hanya karakter dari roster asli Crash Team Racing di PS1, tapi juga dari game lain semisal Crash Tag Team Racing (aku biasa menyingkatnya menjadi "CTTR") atau Crash Nitro Kart ("CNK"). "Mereka ternyata peduli dengan karakter lain," itu komentarku ketika pertama kali melihat rosternya. Karena aku sudah memainkan game dari franchise yang sama (kecuali CNK), aku juga menemukan karakter kesukaanku di game ini (pertama kali aku melihatnya dari CTTR), yaitu Crunch Bandicoot. Cuma, sayang sekali, aku harus membelinya terlebih dahulu beserta karakter Crash Bandicoot yang lain. (Microtransaction, i hate that. Oh well, as long as they don't create pay-to-win system, it's okay.)



Masih ada hal lain yang kusukai dari game ini, yaitu kita bisa mendandani mobil kita dan menciptakan mobil yang sesuai dengan selera kita. Bentuk mobilnya-pun juga bisa diganti, tidak selalu berbentuk kart, tapi juga bisa diganti menjadi mobil lain bahkan hovercraft (jika berhasil mendapatkan 100% Completion dari Adventure Mode). Seperti ini misalnya.


Aku masih mendalami game ini sampai sekarang. Sampai saat ini, jujur saja, aku belum bisa memenangkan Time Trial menghadapi N. Tropy. Sementara di versi PS1-nya, aku sudah mengalahkannya bahkan sekaligus N. Oxide di mode yang sama. Mereka--para developer--juga meningkatkan kemampuan N. Tropy juga, rupanya. Selain itu, merupakan sebuah perjuangan keras--buatku--untuk bisa memenangkan perlombaan jika balapan dengan level "Hard". Menurutku, level "Medium" di CTR PS4 sama dengan level "Hard" di CTR PS1. Jadi, mungkin bisa dibayangkan betapa ngebutnya lawan di level "Hard" pada CTR PS4. FYI aja, sih, aku menyelesaikan petualangan dalam game ini dengan level "Medium", dengan alasan aku tidak mau terkesan belagu dan juga aku belum memahami bagaimana sistem fisika dalam game ini bahkan sampai sekarang, meski aku bisa mempertahankan diri selama bermain di level "Medium" dan tidak pernah kalah.

Menurut kalian, bagaimana kesannya ketika kalian bermain Crash Team Racing: Nitro-Fueled ini? Boleh cerita di komentar. 😄

Wednesday 21 August 2019

Harry Potter (Hogwarts Mystery)

Oke, kali ini aku mau bicara soal sebuah mobile game yang mungkin cukup terkenal diantara fans-nya Harry Potter (atau biasa disebut dengan Potterhead), yaitu "Hogwarts Mystery". Bagi yang belum pernah mendengar game ini, izinkan aku menjelaskan sedikit banyak tentang game ini. 

Game ini adalah game yang diciptakan oleh JamCity dengan lisensi izin dari Warner Bros., game ini diluncurkan pertama kali pada pertengahan pertama 2018. Maka, berhubung JamCity mendapatkan lisensi dari Warner Bros. yang juga membuat 8 adaptasi film dari Harry Potter dan juga 2 film Fantastic Beasts (yang semuanya ditulis oleh J.K. Rowling), dapat dikatakan game ini adalah game official Harry Potter. Okay, mari kita masuk ke topik intinya.

Hogwarts Mystery ini dimulai sejak 7 tahun sebelum Harry masuk Hogwarts (yaitu tahun 1984, Harry masuk Hogwarts tahun 1991 [Harry Potter and the Philosopher's Stone]). Lah, kalau Harry belum masuk sekolah, bagaimana cerita dalam game ini berjalan? Nah, disini, kita mendapatkan hak untuk menciptakan karakter kita sendiri, yang nantinya menjadi tokoh utama game ini. Kita bisa mendandani karakter kita sesuka kita. Mungkin opsinya (pakaian maupun make-up, iya, ada make-up juga bahkan untuk cowok) belum banyak bagi pemain baru, tapi seiring kalian bermain lebih jauh, kalian akan mendapatkan pakaian atau make-up baru, bahkan juga ada pakaian ekslusif yang hanya segelintir orang yang memilikinya, yang pakaian itu bisa diperoleh dari berbagai event yang disediakan JamCity selaku developer. Belum lagi, kita juga bisa memutuskan kita masuk asrama mana dari 4 asrama yang ada (Gryffindor, Hufflepuff, Ravenclaw, dan Slytherin). Berhubung aku sudah bergabung di Pottermore, dan masuk Ravenclaw setelah melewati proses Seleksi, aku memutuskan untuk masuk Ravenclaw juga di game ini. Oke, kita masuk ke inti ceritanya dari game ini.

Masalah di Potter Universe ini gak cuma Voldemort atau Grindelwald (penyihir yang sedikit dibawah Voldemort soal kekuatannya), lho. Ternyata, masih ada masalah lain yang bahkan muncul dari dalam kastil Hogwarts itu sendiri. Selama Harry belum masuk sekolah, ada satu masalah yang menghantui kastil Hogwarts itu, yang menjadi fokus besar dalam game ini. Apa itu? Ternyata, Hogwarts menyimpan sesuatu yang mengerikan di balik dindingnya yang tebal dan kokoh, yaitu Cursed Vaults (atau, mungkin bisa disebut Kubah Terkutuk). Wah, apa lagi itu? Mungkin itu yang kalian tanyakan, jadi aku akan menjelaskan sedikit soal tempat itu.

Cursed Vaults, dengan 's', artinya jumlahnya gak cuma satu, tapi--sejauh yang kumainkan--ada 5 Kubah Terkutuk. Setiap kubah ini menyimpan rahasia yang tidak diketahui banyak orang, bahkan berpotensi untuk menghancurkan jika jatuh ke tangan orang yang salah. Seperti namanya, setiap kubah memiliki kutukannya masing-masing yang hanya bisa dipecahkan dengan membuka rahasia setiap kubah tersebut.

Lalu, bagaimana karakter utama kita terlibat disini? Ceritanya, karakter utama (nantinya akan kusingkat menjadi "Protagonis") memiliki saudara atau abang yang sudah bersekolah disana. Abang protagonis ini mengetahui eksistensi Kubah Terkutuk itu dan berusaha menguak rahasia yang disembunyikannya. Akan tetapi, abang protagonis ini berakhir dengan ditangkap Auror (penangkap Penyihir Gelap) dan menghilang tanpa jejak. Protagonis yang mengetahui hal tersebut, ketika masuk Hogwarts, ingin mengungkap apa yang terjadi dengan abangnya. Satu-satunya cara untuk mengetahui nasib abangnya, adalah dengan memecahkan rahasia setiap Kubah. Untungnya, protagonis memiliki teman setia sejak ia baru pertama kali ke Diagon Alley (dan masih belum di-Seleksi untuk masuk asrama mana). Namanya Rowan Khanna, dia adalah teman dekat protagonis sejak pertama kali bertemu di Diagon Alley. (FYI, jika kalian memutuskan untuk membuat karakter cewek, dia juga menjadi cewek dengan nama yang sama. Yah, nama "Rowan Khanna" memang terkesan unisex atau berlaku bagi cowok maupun cewek.)


Tidak hanya Rowan, seiring waktu, teman protagonis akan bertambah banyak dan tentunya keberadaan mereka akan sangat membantu sekali dalam memecahkan rahasia Kubah Terkutuk tersebut.

Kalau boleh berkomentar secara pribadi, ada beberapa hal yang aku sukai dari game ini:

  • Game ini mengisi plothole yang tidak dijelaskan dalam novel maupun adaptasi filmnya. Selaku Potterhead yang memiliki semua bukunya dan filmnya, ini adalah game yang menarik untukku karena ia mengisi kekosongan yang tidak terisi di novel dan filmnya. Misalnya, jika kalian hapal silsilah Keluarga Weasley, di novel maupun di filmnya, ada disebutkan mengenai keberadaan dua saudara tertua Ron Weasley, yaitu Bill dan Charlie. Game ini menjelaskan bagaimana kehidupan Bill dan Charlie sewaktu mereka masih bersekolah, dan mengapa mereka bersifat demikian di novel maupun filmnya. Tidak cuma itu, masih ada plothole lain yang diisi oleh game ini.

  • Game ini bersifat santai. Kita tidak diharuskan menyelesaikan tantangan tertentu untuk mengakses level berikutnya (macam Candy Crush atau sejenisnya). Game ini jauh berbeda dari itu. Game ini juga bersifat seperti visual novel, seperti yang kalian lihat disini.


  • Kita tidak hanya menjadi pembaca yang mengikuti alur secara buta. Dalam beberapa kesempatan, kadang kita diberikan pilihan bagaimana kita memberikan dialog respon dari orang bicara dengan kita. Setiap pilihan ini, akan memberikan pengaruh bagaimana ceritanya berjalan, bahkan juga ending dari game ini, besar atau kecil.
 

Sebenarnya, masih banyak yang ingin kuceritakan soal game ini. Tapi, khawatir kepanjangan, kurasa ini saja cukup. Jika kalian adalah Potterhead, kalian MESTI COBA game yang ini, terutama jika kalian memiliki rasa kepo yang tinggi mengenai Potter Universe, khususnya apa yang terjadi di Hogwarts semasa pasca Harry menghentikan Voldemort sewaktu masih bayi. Kalian bisa mendownload "Hogwarts Mystery" via Playstore (khusus Android) maupun App Store (khusus Apple) secara gratis.

Mudah-mudahan artikel ini bermanfaat dan tentunya menghibur kalian semua.
Terima kasih! 😄

Tuesday 20 August 2019

The Sims 4 "Realm of Magic" Teaser

Udah dengar, kan, beritanya? Iya, aku baru sempat mempostingnya sekarang karena perlu waktu untuk menterjemahkan semua perasaanku ketika melihat teaser The Sims 4 yang terbaru.

Meskipun kurasa sangat kecil kemungkinannya bahwa ada yang gak tahu The Sims 4 itu apa, izinkan aku menjelaskan secara garis besarnya. The Sims 4 adalah game penerus dari The Sims (yang diciptakan oleh Maxis sejak sekitar 1990-an sebelum akhirnya dibeli oleh Electronic Arts [nanti akan disingkat sebagai 'EA']) lalu diteruskan oleh The Sims 2 dan The Sims 3. Game ini bertemakan tentang simulasi kehidupan nyata yang dibungkus dengan cara yang menyenangkan (andaikan kehidupan nyata semenyenangkan The Sims, sayangnya.... ah sudahlah). Kita bisa membuat karakter yang sangat gue banget dengan game ini dan memulai 'kehidupan kedua' sebagai seorang Sim (ibarat kita yaitu 'manusia', nama mereka adalah 'Sim'). Disana, kita bisa menjadi apapun yang kita inginkan (sepanjang sistem masih mengizinkan, tentu saja).

Oke, mungkin itu cukup, buat yang belum lihat teaser dari pack terbaru The Sims 4, ada disini:


Menurutku, ini seperti gabungan The Sims 1 (Makin' Magic) dan The Sims 3 (Supernatural). Berhubung aku paling senang dengan fantasy (terutama semisal Harry Potter), aku paling gak sabar menanti Pack yang ini. Seakan, aku kembali dimanjakan dengan fitur-fitur dari The Sims 1 Makin' Magic, tambah lagi dengan grafik yang sudah ditingkatkan (meski sedikit dibawah The Sims 3), ini seperti The Sims Makin' Magic Remastered Version.

Sejak pertama kali menyentuh The Sims 4, aku pikir, "Wah, bakalan lebih oke kalau aku bisa menyihir." Meskipun beberapa lama setelah itu, muncul The Sims 4 Vampires Game Pack yang mungkin bisa 'menunda rasa laparku' akan kekuatan sihir (vampir juga memiliki kekuatan, btw). Jika "Realm of Magic" ini memang bagus, bukannya gak mungkin aku akan membelinya dan aku bisa nge-review secara penuh seperti apa gamenya. Not to mention, aku siap membuang kemampuan vampir karakterku yang kekuatannya gak pakai ampun.

EA (Electronic Arts), kalian menjawab impianku dan impian orang lain yang sudah lama mendambakan kekuatan sihir. Jangan kecewakan kami. Kami percaya kalian akan memberikan yang terbaik untuk kami terlepas dari betapa serakahnya kalian untuk mendapatkan uang kami.

Jadi, bagaimana menurut kalian? Apa kalian tertarik untuk membeli pack terbaru dari EA dan Maxis ini? 😃